I. Pendahuluan
Gunungapi Sinabung adalah gunungapi strato berbentuk kerucut, dengan tinggi puncaknya 2460 m dpl. Lokasi Gunungapi Sinabung secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis terletak pada posisi 3o10’ Lintang Utara dan 98o23,5’ Bujur Timur.
II. Pemantauan
Dalam status Siaga, G. Sinabung dipantau dengan 4 stasiun seismik dan deformasi dengan menggunakan Tilt meter dan Electronic Distance Measurement (EDM).
2.1. Kegempaan
Gunungapi Sinabung dipantau dengan 4 stasiun seismik yang dipasang seperti pada peta terlampir (gambar-1). Data dikirim dengan radio ke alamat Pos, direkam secara analog dan digital.
A. 24 September 2010:
06:00 – 12:00 WIB: Terekam 4 kali kejadian gempa Vulkanik, 4 kali kejadian gempa Hembusan, dan 1 kali kejadian Tektonik Lokal.
12:00 – 18:00 WIB: Terekam 4 kali kejadian gempa Vulkanik, 1 kali kejadian gempa Hembusan, tremor menerus amplituda dominan 3 mm.1 kali kejadian Tektonik Lokal.
18:00 – 24:00 WIB: Terekam 4 kali kejadian gempa Vulkanik, 5 kali kejadian gempa Hembusan dan 2 kali kejadian gempa Tektonik Lokal.
B. 25 September 2010
00:00 – 06:00 WIB: Terekam 1 kali kejadian gempa Vulkanik, 3 kali kejadian gempa Hembusan, 1 kali kejadian gempa Tektonik Jauh.
2.2. Visual
Pengamatan visual dilakukan dari arah Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung yang terletak di Jl. Pembangunan Ndokum Siroga, Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, HP 082160319990.
A. 24 September 2010:
06:00 – 12:00 WIB : Cuaca mendung, angin lemah dari barat daya, pucak gunung tertutup kabut, suhu udara di pos pengamatan 23 °C.
12:00 – 18:00 WIB : Cuaca cerah, angin tenang, gunung jelas,asap putih,tipis tinggi 100 m suhu udara di pos pengamatan 21°C.
18:00 – 24:00 WIB : Cuaca mendung, angin tenang, gunung tertutup kabut, suhu udara di pos pengamatan 19°C.
B. 25 September 2010
00:00 – 06:00 WIB : Cuaca cerah, angin lemah dari arah selatan, gunung jelas, asap putih tipis tinggi 50 m, suhu udara di pos pengamatan 20°C
2.3. Deformasi
Pemantauan Deformasi tanggal 24 September 2010 hingga pukul 06:00 WIB masih menunjukkan deflasi dengan laju lambat pada tubuh G. Sinabung,.
III. Pemasangan Pengamatan Visual
Pada tanggal 7 September 2010 dilakukan pemasangan video kamera untuk menampilkan visualisasi G. Sinabung secara langsung (real time) ke posko Pengamatan G. Sinabung. Gambar G. Sinabung dapat diakses secara online melalui http:\\www.portal.vsi.esdm.go.id atau www.merapi.bgl.esdm.go.id kemudian pilih menu aktivitas, kemudian klik menu Kamera G. Sinabung.
IV. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, memberikan pembelajaran tentang ancaman bahaya dan tata cara mengantisipasi ancaman bahaya letusan G. Sinabung.
V. Kesimpulan
Tidak terdeteksi gas-gas yang berbahaya bagi kehidupan pada jarak sekitar 3 km dari puncak G. Sinabung.
Jenis gempa Vulkanik dan gempa Hembusan masih terekam
Berdasarkan pengukuran deformasi menunjukan kecendrungan terjadinya deflasi tubuh G. Sinabung
Berdasarkan data visual dan kegempaan, status G. Sinabung sejak tanggal 23 September 2010 pukul 03.50 WIB hingga tanggal 24 September 2010 pukul 06:00 WIB, status tetap SIAGA
VI. Rekomendasi
Sehubungan dengan G. Sinabung dalam status SIAGA, maka kami rekomendasikan:
1. Masyarakat dapat kembali ke rumah masing – masing dan melakukan kegiatan seperti biasa, jangan terpancing isu – isu yang tidak jelas sumbernya.
2. Masyarakat agar mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo / Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan sekali dalam satu hari.
3. Jika ada isu yang berkembang, masyarakat agar menanyakan langsung kepada Pemerintah Kabupaten / Muspida Karo atau Pos Pengamatan Gunungapi Sementara di di Jln. Tiga Nderket, Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
4. Karena masih ada potensi erupsi freatik maka agar masyarakat tidak beraktifitas / bertempat tinggal pada radius 3.5 Km dari titik erupsi.
5. Desa Suka Meriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem berada dalam radius kurang dari 3.5 Km dari titik erupsi, juga berada dimulut lembah, oleh karena itu ke tiga desa tersebut sangat berbahaya jika kelak kemudian hari terjadi erupsi dan atau banjir lahar. (dikutip oleh: Harum Ginting)
Sabtu, 25 September 2010
Perkembangan G. Sinabung per 25-09-2010 pukul 06.00WIB
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
BADAN GEOLOGI
JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122
JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950
Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: geologi@bgl.esdm.go.id
Label:
Berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar